
Secara perlahan saya menuju ke hal yang tidak saya sadari. Saya mempelajari bahwa metoda pengumpulan hadis yang terdengar ilmiah itu sama sekali tidak ilmiah, dan bahwa banyak hadist yang sengaja dibuat untuk propaganda sultan-sultan pada masa kekalifahan Persia. Saya membaca buku karya seorang Malaysia Kassim Ahmad yang anti hadist, Hadith: A Re-Evaluation. Di buku tipis itu bahkan penulis kata pengantarnya tidak setuju dengan penulis buku itu. Diakui oleh yang menulis kata pengantarnya bahwa buku itu sangat lemah dalam argument dan kurang berbobot. Tapi hal ini sangat menarik minat saya. Saya seperti dibukakan pikiran bahwa hal tersebut adalah mungkin, bahwa seseorang bisa saja membaca dan meyakini al quran tanpa perlu menyertai hadis dalam keimanannya. Dan itu sangat mencerahkan saya.
gambar dari abuhasif
0 komentar:
Posting Komentar