Dalam yahudisme seorang mashiah adalah calon raja Israel, seorang keturunan Daud. biasanya pendeta atau raja. Cyrus the great (Kuros Bozorg/ Kuros Kabir) 600 SM seorang raja Persia mendapat gelar mesiah karena mengeluarkan Dekrit Pemulihan yang membolehkan kaum Yahudi kembali ke Israel setelah pengasingan Babilonia. Isa sendiri tidak diakui sebagai mesiah oleh bangsa Yahudi.
Dalam kekristenan messiah diterjemahkan ke dalam bahasa yunani menjadi Khristos yang lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Christ. Sekarang Yesus Kristus dianggap sebagai sebuah nama walaupun sebetulnya Kristus disini adalah sebuah gelar yaitu Yesus sang Mesias.
Isa lahir sebagai seorang yahudi. Dalam hebrew, nama yang paling mungkin baginya adalah Yeshua / Yehosua / Yosua (hebrew), Yesua (aramaik-hebrew) yang artinya Yahweh menyelamatkan.
Nama Yesus sendiri merupakan penyesuaian nama hebrew Yeshua kedalam bahasa Yunani Koine. Huruf yunani tidak punya huruf Y, sehingga Yeshua disesuaikan menjadi Iesous. Ini sudah dilakukan sejak Injil hebrew diterjemahkan kedalam bahasa Yunani Koine pada 200 SM (septuaginta) misalnya dalam tokoh Yoshua ben Nun. Nama Yeshua merupakan nama yang cukup umum sehingga ketika penulis-penulis Injil menulis dengan bahasa Yunani Iesou langsung digunakan sebagai nama Yesus. Penambahan (s) dilakukan jika Iesou merupakan subyek kalimat, kalau bukan digunakan Iesou.
Waktu alkitab ini diterjemahkan pertama kali ke dalam bahasa Inggris oleh Wycliffe pada abad 14 penulisan Iesu/Iesus dipertahankan. Selanjutnya kitab perjanjian baru dalam alkitab versi Raja James pada tahun 1604, karena huruf J sudah masuk kedalam huruf baru dalam bahasa Inggris maka nama Iesus berubah menjadi Jesus.
Menilik sejarah perubahan nama Yesua ini, nama Isa dalam al Quran menjadi cukup unik. Huruf hebrew dan arab sebetulnya sama-sama mempunyai konsonan Y, sehingga nama ini mudah diterjemahkan kedalam bahasa arab, yaitu Yasu. Sampai sekarang kalangan kristen arab menyebut Yesus dengan Yasu. Tetapi al quran tidak menyebutnya dengan nama itu, melainkan dengan Isa.
Mungkinkah al Quran terpengaruh kitab yang aslinya berhuruf Yunani? Pertanyaan kurang ajar ini membutuhkan jawaban yang cukup memuaskan. Saya berharap para ahli bisa menjawabnya.
Menilik sejarah perubahan nama Yesua ini, nama Isa dalam al Quran menjadi cukup unik. Huruf hebrew dan arab sebetulnya sama-sama mempunyai konsonan Y, sehingga nama ini mudah diterjemahkan kedalam bahasa arab, yaitu Yasu. Sampai sekarang kalangan kristen arab menyebut Yesus dengan Yasu. Tetapi al quran tidak menyebutnya dengan nama itu, melainkan dengan Isa.
Nama Yesua dalam hebrew yang di'sesuaikan' menjadi Isa ke dalam bahasa arab tidak tepat. Tetapi kalau dari penulisan dalam huruf yunani Koine, ada persamaan, bahwa huruf Y diubah jadi huruf I. Iesous christos menjadi Isa al Masih.
Mungkinkah al Quran terpengaruh kitab yang aslinya berhuruf Yunani? Pertanyaan kurang ajar ini membutuhkan jawaban yang cukup memuaskan. Saya berharap para ahli bisa menjawabnya.
0 komentar:
Posting Komentar